• Uncategorized

Kesehatan Pengemudi Diperiksa, Keamanan Pemudik Dijamin

Written by on 22 June 2017

Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua pengemudi (sopir) dan kondektur bis angkutan Lebaran 2017. Pemeriksaan dilakukan di terminal, rest area tol, dan fasilitas kesehatan di sepanjang jalur mudik dan balik Lebaran 2017.

Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, Sp.PG(K), MARS, para awak bis angkutan Lebaran 2017 itu nantinya akan diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk kemudian dihasilkan rekomendasi layak bekerja. Rekomendasi tersebut akan diberikan kepada pihak Kementerian Perhubungan selaku otoritas yang berhak mengijinkan ataupun melarang awak bis bekerja.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH, mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan pengemudi merupakan 1 dari 4 fokus dukungan sektor kesehatan pada mudik lebaran 2017. Keselamatan berkendara, menurut Oscar, tergantung salah satunya kepada kondisi kesehatan pengemudi.

Karena itu, pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan untuk memastikan pengemudi dalam kondisi fit demi mencegah terjadinya kecelakaan di jalan,” tulis Oscar Primadi dalam keterangan pers, Kamis (22/06).

Pemeriksaan kesehatan pengemudi diawali dari registrasi, wawancara, pemeriksaan fisik (tekanan darah, nadi, respirasi, buta warna, dan tajam penglihatan), pemeriksaan kadar gula darah, periksa kadar alkohol dalam tubuh, tes narkoba. Selanjutnya, pengemudi akan berkonsultasi dengan dokter tentang hasil pemeriksaan tersebut, untuk selanjutnya dikeluarkan rekomendasi kelayakan mengemudi.

Kementerian Kesehatan, menurut Oscar Primadi, mengajak para pengemudi untuk tetap sehat menjaga diri dari faktor-faktor risiko kesehatan melalui Gerakan Mengemudi Sehat (GEMES). Karena itu, dibutuhkan pengemudi yang HEBAT (Hindari Berkendara saat kondisi tubuh tidak sehat, mengantuk/lelah), enyahkan asap rokok dan alkokol bila akan berkendara.

Ayo istirahat jika mengantuk/lelah saat mengemudi, minimal 4 jam sekali sepanjang perjalanan, tetap ingat bahwa penumpang memiliki risiko akibat kecelakaan yang sama dengan pengemudi,” pungkas Oscar Primadi.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL