• Uncategorized

#JakartaSehat: Penting! Lakukan Sebelum Lewat Hari Ketiga Kelahiran Bayi

Written by on 18 October 2016

Hanya kurang dari tiga hari saja setelah kelahiran bayi, jangan lewatkan skrining hipotiroid kongenital. “Cukup dengan mengambil tiga tetes darah adik bayi yang berasal dari bagian lututnya lalu status fungsi hormon tiroid dapat diketahui,” kata dr. Zeba Evolusi Silitonga dari Seksi Kesehatan Keluarga Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Hipotiroid kongenital, jelas Zeba, adalah penurunan atau ketidakberfungsian kelenjar tiroid yang didapat sejak lahir dan hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi yodium. Sekadar tahu saja, hormon tiroid berfungsi mengatur produksi panas tubuh, metabolisme, pertumbuhan tulang, kerja jantung syaraf serta pertumbuhan dan perkembangan otak.

“Apabila status kondisi tiroid adik bayi terlambat atau bahkan tidak diketahui maka intervensi dengan pemberian obat pasti terlewatkan. Sementara, apabila kondisi tersebut dibiarkan, maka kelak bayi tersebut berpotensi mengalami gangguan tumbuh kembang di usia dewasa,” kata dr. Zeba di Program Khusus “Jakarta Sehat” kerjasama 96,3 RPK FM Jakarta dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Zeba menyebut beberapa yang dapat terlihat menunjukkan bayi mengalami kekurangan hormon tiroid adalah kulit bayi terlihat berwarna kuning dan pusar atau yang dikenal akrab dengan udel bayi jadi menonjol atau bodong.

“Ketika usianya bertambah kemudian terlihat gejala-gejala ke arah keterbelakangan mental, pusar makin menonjol, lidah besar dari ukuran normal, bibir tebal, hidung pesek, tubuh cebol, dan kesulitan berkomunikasi,” terang Zeba.

Skrining di Rumah Bersalin Puskesmas dan Gratis

Sejauh ini, skrining hipotiroid kongenital telah bisa dijalankan di rumah bersalin 30 Puskesmas di Jakarta. Pada tahun 2017, kata dr. Zeba, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menargetkan skrining tersebut sudah menjangkau seluruh atau rumah bersalin 44 Puskesmas di Jakarta. “Skrining ini tanpa dipungut biaya,” kata dr. Zeba.

Dr. Zeba menuturkan skrining hipotiroid kongenital di Jakarta sudah berlangsung selama empat tahun terakhir. “Pada tahun lalu, kami memberikan skrining kepada 10 ribu bayi lahir di Jakarta dan ditemukan hanya satu bayi yang positif mengalami hipotiroid,” kata Zeba.

Zeba mengimbau, bukan hanya lewat rumah bersalin Puskesmas, para orang tua juga berkenan mengikutsertakan bayi yang lahir di rumah-rumah sakit besar di Jakarta untuk mengikuti skrining hipotiroid kongenital. “Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tenang saja. Para petugas kesehatan yang menjalankan pemeriksaan ini sudah terlatih, kok,” tegas Zeba. (Rik)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL